6 komentar:
-
2. jelaskan tentang konsep micro teaching kelompok adinda. Kemudian sertakan kajian teori yang mendukung menurut pendapat pribadi anda.
-
Konsep Micro Teaching
Mulai abad 21, proses pembelajaran dengan konsep micro teaching sudah sangat populer di dunia pendidikan, tetapi kebanyakan para pendidik kurang memahami makna pendidikan. Mereka selama ini hanya sebatas melakukan tugas mereka sebagai pengajar dan melupakan tugas utama mereka sebagai pendidik dan pembimbing. Untuk itulah, perlu diluruskan kembali makna dari proses pendidikan. Oleh karena itu, kami berusaha memahami konsep micro teaching melalui teori guru yang baik, seni dan ilmu mengajar serta paedagogi praktis. Seperti yang diketahui, paedagogi praktis tidak hanya mengetahui apa yang dituliskan di teori tapi dengan mengaplikasikannya dengan melaksanakan micro teaching ini. Bagi pendidik, paedagogi praktis tidak hanya berbicara mengenai seni mengajar melainkan juga mendorong banyak pendidik untuk mendesign ulang pemahaman akan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Pendidik harus mempertimbangkan pemberdayaan siswa sebagai penyambung generasi masa depan. Dengan adanya pedagogi praktis,maka konsep pedagogi yang abstrak bisa menjelma menjadi pedagogi yang konkrit yang artinya tidak hanya sekedar dipahami tetapi juga bagaimana cara mengaplikasikannya. Bagi peserta didik,mereka menjadi mampu memahami pedagogi yang konkrit ini dengan bimbingan guru yang baik.
Adapun ciri-ciri guru yang baik itu antara lain :
• Memiliki kesadaran akan tujuan
• Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
• Mentoleransi ambiguitas
• Menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
• Merasa kurang nyaman jika kurang mengetahui
• Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
• Bekajar dari berbagai model
• Menikmati pekerjaan dan siswa mereka sendiri.
Untuk menjadi guru yang baik maka pendidik seharusnya memilik beberapa kualitas seperti berikut : confidence, patience, true compassion for their students, understanding, the ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way, dedication to excellence, unwavering support, willingness to help student achieve, pride in student’s accomplishments and passion for life.
Apabila seorang guru sudah memilik beberapa ciri-ciri di atas,seorang guru tidak dituntut untuk hanya bisa memiliki pengetahuan teoritis yang tinggi. Tetapi seorang guru juga harus memiliki seni dalam ilmu mengajar. Maksudnya pendidik mampu memahamkan teori kepada peserta didiknya dengan cara yang unik dan menyenangkan. Interaksi yang terjadi diantara peserta didik dan pendidik tidak monoton. Maksudnya dalam proses pendidikan tidak hanya berasal dari guru saja tetapi bisa di dapat dari banyak cara. Dalam proses belajar-mengajar seorang guru tidak hanya ‘asik’ sendiri dalam proses pembelajaran. Tetapi mengajak siswanya untuk ikut berpikir.
Lokasi: Jl. Dr. Mansyur, Gang Sipirok No. 8C
Waktu : Minggu, 15 April 2012 pukul 15.00 – 18.00
Rencana Kegiatan
• 15.00 – 15.20 perkenalan
• 15.20 – 17.50 micro teaching
• 17.50 – 18.00 penutupan
Perlengkapan : Handycam, kamera dan alat tulis
Perincian Biaya
• Ongkos : 6000 x 7 = 42.000
• Reward : 5000 x 4 = 20.000
Jumlah = Rp 62.000,00
Jadi pada dasarnya menurut saya, Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah murid, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat. Tujuan umum Micro Teaching adalah mempersiapkan mahasiswa calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar sepenuhnya di muka kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan sikap sebagai guru yang profesionalز Adapun tujuan khusus Micro Teaching sebagai berikut :
a. Menganalisis tingkah laku mengajar kawan sejawat dan dirinya sendiri
b. Mempraktikkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat
c. Mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif dan efisien
-
3. Adinda, coba jelaskan lebih konkrit bagaimana yang akan dilakukan untuk menunjukkan sesuai pernyataan berikut :Pendidik harus mempertimbangkan pemberdayaan siswa sebagai penyambung generasi masa depan.
-
Yang harus dilakukan untuk menunjukkan pendidik mempertimbangkan pemberdayaan siswa sebagai penyambung generasi masa depan adalah:
Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi kualitas masa depan bangsa. Walaupun berat tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya harus tetap tegar dalam melaksakan tugas sebagai seorang guru. Pendidikan adalah proses yang direncanakan agar semua berkembang melalui proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus dapat mempengaruhi ke arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan berlaku dalam masyarakat.
Tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan, mempengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat. Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian siswa yang kuat. Guru dituntut harus mampu membelajarkan siswanya tentang disiplin diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi aturan/tata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat. Semuanya itu akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru. Aspek-aspek yang diamati adalah:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
d. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Guru merupakan titik sentral dari peningkatan kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas proses belajar mengajar. Oleh sebab itu peningkatan profesionalisme guru merupakan suatu keharusan untuk mempersiapkan masa depan. Guru yang profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan ajar, menguasai metode yang tepat, namun mampu memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan. Guru yang profesional juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakekat manusia, dan masyarakat. Hakikat-hakikat ini akan melandasi pola pikir dan pola kerja guru dan loyalitasnya kepada profesi pendidikan. Juga dalam implementasi proses belajar mengajar guru harus mampu mengembangkan budaya organisasi kelas, dan iklim organisasi pengajaran yang bermakna, kreatif dan dinamis bergairah, dialogis sehingga menyenangkan bagi peserta didik.
Dalam proses belajar mengajar guru tidak hanya memakai pendekatan instruksional tetapi juga melalui pendekatan pribadi (personal approach) dengan demikian dia dituntut untuk memahami siswa secara mendalam sehingga dia dapat membantu dalam keseluruhan proses belajarnya. Sebagai ‘director of learning’ guru sekaligus berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar siswanya. Yang harus dilakukan guru ialah sbb:
1) mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun kelompok;
2) memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar;
3) memberikan kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya;
4) membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya;
5) menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
-
REMEDIAL SOAL NO 2
Konsep Micro Teaching
Mulai abad 21, proses pembelajaran dengan konsep micro teaching sudah sangat populer di dunia pendidikan, tetapi kebanyakan para pendidik kurang memahami makna pendidikan. Mereka selama ini hanya sebatas melakukan tugas mereka sebagai pengajar dan melupakan tugas utama mereka sebagai pendidik dan pembimbing. Untuk itulah, perlu diluruskan kembali makna dari proses pendidikan. Oleh karena itu, kami berusaha memahami konsep micro teaching melalui teori guru yang baik, seni dan ilmu mengajar serta paedagogi praktis. Seperti yang diketahui, paedagogi praktis tidak hanya mengetahui apa yang dituliskan di teori tapi dengan mengaplikasikannya dengan melaksanakan micro teaching ini. Bagi pendidik, paedagogi praktis tidak hanya berbicara mengenai seni mengajar melainkan juga mendorong banyak pendidik untuk mendesign ulang pemahaman akan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Pendidik harus mempertimbangkan pemberdayaan siswa sebagai penyambung generasi masa depan. Dengan adanya pedagogi praktis,maka konsep pedagogi yang abstrak bisa menjelma menjadi pedagogi yang konkrit yang artinya tidak hanya sekedar dipahami tetapi juga bagaimana cara mengaplikasikannya. Bagi peserta didik,mereka menjadi mampu memahami pedagogi yang konkrit ini dengan bimbingan guru yang baik.
Adapun ciri-ciri guru yang baik itu antara lain :
• Memiliki kesadaran akan tujuan
• Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
• Mentoleransi ambiguitas
• Menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
• Merasa kurang nyaman jika kurang mengetahui
• Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
• Bekajar dari berbagai model
• Menikmati pekerjaan dan siswa mereka sendiri.
Untuk menjadi guru yang baik maka pendidik seharusnya memilik beberapa kualitas seperti berikut : confidence, patience, true compassion for their students, understanding, the ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way, dedication to excellence, unwavering support, willingness to help student achieve, pride in student’s accomplishments and passion for life.
Apabila seorang guru sudah memilik beberapa ciri-ciri di atas,seorang guru tidak dituntut untuk hanya bisa memiliki pengetahuan teoritis yang tinggi. Tetapi seorang guru juga harus memiliki seni dalam ilmu mengajar. Maksudnya pendidik mampu memahamkan teori kepada peserta didiknya dengan cara yang unik dan menyenangkan. Interaksi yang terjadi diantara peserta didik dan pendidik tidak monoton. Maksudnya dalam proses pendidikan tidak hanya berasal dari guru saja tetapi bisa di dapat dari banyak cara. Dalam proses belajar-mengajar seorang guru tidak hanya ‘asik’ sendiri dalam proses pembelajaran. Tetapi mengajak siswanya untuk ikut berpikir.
Lokasi: Jl. Dr. Mansyur, Gang Sipirok No. 8C
Waktu : Minggu, 15 April 2012 pukul 15.00 – 18.00
Rencana Kegiatan
• 15.00 – 15.20 perkenalan
• 15.20 – 17.50 micro teaching
• 17.50 – 18.00 penutupan
Perlengkapan : Handycam, kamera dan alat tulis
Perincian Biaya
• Ongkos : 6000 x 7 = 42.000
• Reward : 5000 x 4 = 20.000
Jumlah = Rp 62.000,00
Selama pelaksanaan teori yang akan digunakan adalah teori yang telah dikonsepkan sebelumnya.
Jadi pada dasarnya menurut saya, Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan.ز
Berdasarkan hal diatas menurut saya, dapat ditambahkan bahwa konsep paedagogi modern sesuai dengan konsep micro teaching kami dimana konsep paedagogi modern adalah peserta didik berperan terjadinya perubahan dalam diri mereka. Adapun peran guru hanyalah sebagai pendorong dan motivator. Oleh karena itu, kami disini memang memotivasi peserta didik untuk dapat berpartisipasi aktif dalam hal menggali potensi yang mereka miliki melalui materi yang kami berikan. Kelompok juga menerapkan prinsip-prinsip dasar paedagogi modern dalam micro teaching yang mengutamakan pentingnya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang tepat.
Minggu, 08 April 2012
6 komentar on "UTS Paedagogi"
- 10081 Eva Violesia Bangun on 10 April 2012 pukul 05.32 mengatakan...
-
Titik tolak dari paedagogi modern ialah “individu-yang-menjadi.” Apa artinya individu-yang-menjadi? Hal ini berarti individu hanya dapat berkembang di dalam interaksinya dengan tatanan kehidupan sosial budaya di mana dia hidup. Paedagogi modern memandang peserta didik sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang luas, tidak terisolasi. Paedagogi modern mengakui otonomi dan kebebasan individu peserta didik dalam perannya membangun kehidupan bersama dan kebudayaannya. Paedagogi modern adalah ilmu praktis, menyentuh dimensi riil dalam kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dan budaya di mana manusia berkembang. Jadi, berbeda dengan pandangan paedagogi tradisional yang melihat individu sebagai suatu makhluk yang pasif reaktif, yang hanya berkembang karena pengaruh-pengaruh dari luar, termasuk pengaruh dari perubahan sosial yang terjadi dalam lingkungannya.
Menurut Tilaar (2002: 310) paedagogi modern dilandasi oleh beberapa keyakinan berikut:
1. Pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia.
2. Peserta didik tidak terisolasi dari lingkungan sosialnya. Peserta didik adalah manusia sosial yang berinteraksi dengan manusia lain dan kebudayaan di sekitarnya.
3. Peserta didik adalah subjek belajar yang memiliki karakteristik, gaya belajar, dan minat terhadap berbagai hal yang apabila digali potensinya dapat dimanfaatkan bagi keluhuran martabatnya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat.
4. Sebagai bagian dari masyarakat, peserta didik berhak mewujudkan kemampuannya untuk meraih martabat yang luhur dan berhak ikut berpartisipasi sebagai penggerak budaya atau perubahan bagi masyarakatnya.
Dalam pendidikan modern, peserta didiklah yang berperan terjadinya perubahan dalam diri mereka. Adapun peran guru hanyalah sebagai pendorong dan motivator. Dalam hal ini, kita ingat filosofi Ki Hadjar Dewantara yang berbunyi: Tut Wuri Handayani artinya dari belakang memberikan dorongan dan arahan. Hal ini mempunyai makna yang kuat tentang peran dan fungsi guru. Para guru perlu berperan sebagai pendorong atau motivator. Mereka juga perlu berperan sebagai pengarah atau pembimbing yang tidak membiarkan peserta didik melakukan hal yang kurang sesuai dengan tujuan pendidikan. Dengan demikian, para guru perlu menjadi fasilitator agar dorongan dan bimbingan dapat terwujud dalam perubahan perilaku peserta didik.
Bila dikaitkan dalam proses pembelajaran di mata kuliah Paedagogi ini, bisa dilihat bahwa dalam proses pembelajaran Dosen Pengampu telah menerapkan prinsip-prinsip dasar paedagogi modern dan yang mengutamakan pentingnya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang tepat. Indikatornya:
(1) kelengkapan persiapan mengajar dosen, bahan ajar, serta media pembelajaran;
Hal ini bisa dilihat bahwa Dosen Pengampu sudah sangat mempersiapkan dengan baik bahan ajar serta media pembelajaran selama perkuliahan berlangsung seperti laptop dan buku.
(2) kesesuaian pembelajaran dengan skenarionya dan bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan;
Pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kontrak kuliah yang disampaikan di awal pertemuan serta sesuai dengan buku panduan. Metode pembelajaran yang digunakan juga bervariasi yaitu bertatap muka di kelas dan kuliah online.
(3) ketepatan dalam pemberian tugas, pemanfaatan sumber belajar, dan penggunaan perangkat evaluasi yang tepat untuk mendapatkan umpan balik dari peserta didik;
Dalam pemberian tugas yaitu tugas individu dan tugas kelompok sesuai dengan materi-materi yang telah dipelajari dan sangat menarik sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Pemanfaatan sumber belajar juga sudah cukup baik. Untuk evaluasi biasanya diberikan di akhir semester.
Dalam proses selama perkuliahan, mata kuliah ini tentu saja sesuai dengan paedagogi modern dimana Dosen Pengampu berfungsi sebagai fasilitator dan motivator kepada peserta didik. Sedangkan peserta didik bebas menggali potensi yang dimilikinya bagi keluruhan martabatnya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat contohnya dalam tugas kelompok “microteaching”. - psipddk3sks on 10 April 2012 pukul 21.29 mengatakan...
-
2. jelaskan tentang konsep micro teaching kelompok adinda. Kemudian sertakan kajian teori yang mendukung menurut pendapat pribadi anda.
- 10081 Eva Violesia Bangun on 11 April 2012 pukul 03.55 mengatakan...
-
Konsep Micro Teaching
Mulai abad 21, proses pembelajaran dengan konsep micro teaching sudah sangat populer di dunia pendidikan, tetapi kebanyakan para pendidik kurang memahami makna pendidikan. Mereka selama ini hanya sebatas melakukan tugas mereka sebagai pengajar dan melupakan tugas utama mereka sebagai pendidik dan pembimbing. Untuk itulah, perlu diluruskan kembali makna dari proses pendidikan. Oleh karena itu, kami berusaha memahami konsep micro teaching melalui teori guru yang baik, seni dan ilmu mengajar serta paedagogi praktis. Seperti yang diketahui, paedagogi praktis tidak hanya mengetahui apa yang dituliskan di teori tapi dengan mengaplikasikannya dengan melaksanakan micro teaching ini. Bagi pendidik, paedagogi praktis tidak hanya berbicara mengenai seni mengajar melainkan juga mendorong banyak pendidik untuk mendesign ulang pemahaman akan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Pendidik harus mempertimbangkan pemberdayaan siswa sebagai penyambung generasi masa depan. Dengan adanya pedagogi praktis,maka konsep pedagogi yang abstrak bisa menjelma menjadi pedagogi yang konkrit yang artinya tidak hanya sekedar dipahami tetapi juga bagaimana cara mengaplikasikannya. Bagi peserta didik,mereka menjadi mampu memahami pedagogi yang konkrit ini dengan bimbingan guru yang baik.
Adapun ciri-ciri guru yang baik itu antara lain :
• Memiliki kesadaran akan tujuan
• Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
• Mentoleransi ambiguitas
• Menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
• Merasa kurang nyaman jika kurang mengetahui
• Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
• Bekajar dari berbagai model
• Menikmati pekerjaan dan siswa mereka sendiri.
Untuk menjadi guru yang baik maka pendidik seharusnya memilik beberapa kualitas seperti berikut : confidence, patience, true compassion for their students, understanding, the ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way, dedication to excellence, unwavering support, willingness to help student achieve, pride in student’s accomplishments and passion for life.
Apabila seorang guru sudah memilik beberapa ciri-ciri di atas,seorang guru tidak dituntut untuk hanya bisa memiliki pengetahuan teoritis yang tinggi. Tetapi seorang guru juga harus memiliki seni dalam ilmu mengajar. Maksudnya pendidik mampu memahamkan teori kepada peserta didiknya dengan cara yang unik dan menyenangkan. Interaksi yang terjadi diantara peserta didik dan pendidik tidak monoton. Maksudnya dalam proses pendidikan tidak hanya berasal dari guru saja tetapi bisa di dapat dari banyak cara. Dalam proses belajar-mengajar seorang guru tidak hanya ‘asik’ sendiri dalam proses pembelajaran. Tetapi mengajak siswanya untuk ikut berpikir.
Lokasi: Jl. Dr. Mansyur, Gang Sipirok No. 8C
Waktu : Minggu, 15 April 2012 pukul 15.00 – 18.00
Rencana Kegiatan
• 15.00 – 15.20 perkenalan
• 15.20 – 17.50 micro teaching
• 17.50 – 18.00 penutupan
Perlengkapan : Handycam, kamera dan alat tulis
Perincian Biaya
• Ongkos : 6000 x 7 = 42.000
• Reward : 5000 x 4 = 20.000
Jumlah = Rp 62.000,00
Jadi pada dasarnya menurut saya, Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah murid, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat. Tujuan umum Micro Teaching adalah mempersiapkan mahasiswa calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar sepenuhnya di muka kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan sikap sebagai guru yang profesionalز Adapun tujuan khusus Micro Teaching sebagai berikut :
a. Menganalisis tingkah laku mengajar kawan sejawat dan dirinya sendiri
b. Mempraktikkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat
c. Mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif dan efisien - psipddk3sks on 11 April 2012 pukul 16.51 mengatakan...
-
3. Adinda, coba jelaskan lebih konkrit bagaimana yang akan dilakukan untuk menunjukkan sesuai pernyataan berikut :Pendidik harus mempertimbangkan pemberdayaan siswa sebagai penyambung generasi masa depan.
- 10081 Eva Violesia Bangun on 12 April 2012 pukul 06.07 mengatakan...
-
Yang harus dilakukan untuk menunjukkan pendidik mempertimbangkan pemberdayaan siswa sebagai penyambung generasi masa depan adalah:
Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi kualitas masa depan bangsa. Walaupun berat tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya harus tetap tegar dalam melaksakan tugas sebagai seorang guru. Pendidikan adalah proses yang direncanakan agar semua berkembang melalui proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus dapat mempengaruhi ke arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan berlaku dalam masyarakat.
Tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan, mempengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat. Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian siswa yang kuat. Guru dituntut harus mampu membelajarkan siswanya tentang disiplin diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi aturan/tata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat. Semuanya itu akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru. Aspek-aspek yang diamati adalah:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
d. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Guru merupakan titik sentral dari peningkatan kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas proses belajar mengajar. Oleh sebab itu peningkatan profesionalisme guru merupakan suatu keharusan untuk mempersiapkan masa depan. Guru yang profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan ajar, menguasai metode yang tepat, namun mampu memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan. Guru yang profesional juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakekat manusia, dan masyarakat. Hakikat-hakikat ini akan melandasi pola pikir dan pola kerja guru dan loyalitasnya kepada profesi pendidikan. Juga dalam implementasi proses belajar mengajar guru harus mampu mengembangkan budaya organisasi kelas, dan iklim organisasi pengajaran yang bermakna, kreatif dan dinamis bergairah, dialogis sehingga menyenangkan bagi peserta didik.
Dalam proses belajar mengajar guru tidak hanya memakai pendekatan instruksional tetapi juga melalui pendekatan pribadi (personal approach) dengan demikian dia dituntut untuk memahami siswa secara mendalam sehingga dia dapat membantu dalam keseluruhan proses belajarnya. Sebagai ‘director of learning’ guru sekaligus berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar siswanya. Yang harus dilakukan guru ialah sbb:
1) mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun kelompok;
2) memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar;
3) memberikan kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya;
4) membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya;
5) menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan. - 10081 Eva Violesia Bangun on 22 April 2012 pukul 18.51 mengatakan...
-
REMEDIAL SOAL NO 2
Konsep Micro Teaching
Mulai abad 21, proses pembelajaran dengan konsep micro teaching sudah sangat populer di dunia pendidikan, tetapi kebanyakan para pendidik kurang memahami makna pendidikan. Mereka selama ini hanya sebatas melakukan tugas mereka sebagai pengajar dan melupakan tugas utama mereka sebagai pendidik dan pembimbing. Untuk itulah, perlu diluruskan kembali makna dari proses pendidikan. Oleh karena itu, kami berusaha memahami konsep micro teaching melalui teori guru yang baik, seni dan ilmu mengajar serta paedagogi praktis. Seperti yang diketahui, paedagogi praktis tidak hanya mengetahui apa yang dituliskan di teori tapi dengan mengaplikasikannya dengan melaksanakan micro teaching ini. Bagi pendidik, paedagogi praktis tidak hanya berbicara mengenai seni mengajar melainkan juga mendorong banyak pendidik untuk mendesign ulang pemahaman akan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Pendidik harus mempertimbangkan pemberdayaan siswa sebagai penyambung generasi masa depan. Dengan adanya pedagogi praktis,maka konsep pedagogi yang abstrak bisa menjelma menjadi pedagogi yang konkrit yang artinya tidak hanya sekedar dipahami tetapi juga bagaimana cara mengaplikasikannya. Bagi peserta didik,mereka menjadi mampu memahami pedagogi yang konkrit ini dengan bimbingan guru yang baik.
Adapun ciri-ciri guru yang baik itu antara lain :
• Memiliki kesadaran akan tujuan
• Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
• Mentoleransi ambiguitas
• Menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
• Merasa kurang nyaman jika kurang mengetahui
• Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
• Bekajar dari berbagai model
• Menikmati pekerjaan dan siswa mereka sendiri.
Untuk menjadi guru yang baik maka pendidik seharusnya memilik beberapa kualitas seperti berikut : confidence, patience, true compassion for their students, understanding, the ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way, dedication to excellence, unwavering support, willingness to help student achieve, pride in student’s accomplishments and passion for life.
Apabila seorang guru sudah memilik beberapa ciri-ciri di atas,seorang guru tidak dituntut untuk hanya bisa memiliki pengetahuan teoritis yang tinggi. Tetapi seorang guru juga harus memiliki seni dalam ilmu mengajar. Maksudnya pendidik mampu memahamkan teori kepada peserta didiknya dengan cara yang unik dan menyenangkan. Interaksi yang terjadi diantara peserta didik dan pendidik tidak monoton. Maksudnya dalam proses pendidikan tidak hanya berasal dari guru saja tetapi bisa di dapat dari banyak cara. Dalam proses belajar-mengajar seorang guru tidak hanya ‘asik’ sendiri dalam proses pembelajaran. Tetapi mengajak siswanya untuk ikut berpikir.
Lokasi: Jl. Dr. Mansyur, Gang Sipirok No. 8C
Waktu : Minggu, 15 April 2012 pukul 15.00 – 18.00
Rencana Kegiatan
• 15.00 – 15.20 perkenalan
• 15.20 – 17.50 micro teaching
• 17.50 – 18.00 penutupan
Perlengkapan : Handycam, kamera dan alat tulis
Perincian Biaya
• Ongkos : 6000 x 7 = 42.000
• Reward : 5000 x 4 = 20.000
Jumlah = Rp 62.000,00
Selama pelaksanaan teori yang akan digunakan adalah teori yang telah dikonsepkan sebelumnya.
Jadi pada dasarnya menurut saya, Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan.ز
Berdasarkan hal diatas menurut saya, dapat ditambahkan bahwa konsep paedagogi modern sesuai dengan konsep micro teaching kami dimana konsep paedagogi modern adalah peserta didik berperan terjadinya perubahan dalam diri mereka. Adapun peran guru hanyalah sebagai pendorong dan motivator. Oleh karena itu, kami disini memang memotivasi peserta didik untuk dapat berpartisipasi aktif dalam hal menggali potensi yang mereka miliki melalui materi yang kami berikan. Kelompok juga menerapkan prinsip-prinsip dasar paedagogi modern dalam micro teaching yang mengutamakan pentingnya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang tepat.
Subscribe
Labels
Blog Archive
Total Tayangan Halaman
Categories
Followers
About Me
- 10081 Eva Violesia Bangun
- Medan, Sumatera Utara, Indonesia
- open (minded), cheerful , relax , selfish , simple , glasses
Titik tolak dari paedagogi modern ialah “individu-yang-menjadi.” Apa artinya individu-yang-menjadi? Hal ini berarti individu hanya dapat berkembang di dalam interaksinya dengan tatanan kehidupan sosial budaya di mana dia hidup. Paedagogi modern memandang peserta didik sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang luas, tidak terisolasi. Paedagogi modern mengakui otonomi dan kebebasan individu peserta didik dalam perannya membangun kehidupan bersama dan kebudayaannya. Paedagogi modern adalah ilmu praktis, menyentuh dimensi riil dalam kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dan budaya di mana manusia berkembang. Jadi, berbeda dengan pandangan paedagogi tradisional yang melihat individu sebagai suatu makhluk yang pasif reaktif, yang hanya berkembang karena pengaruh-pengaruh dari luar, termasuk pengaruh dari perubahan sosial yang terjadi dalam lingkungannya.
Menurut Tilaar (2002: 310) paedagogi modern dilandasi oleh beberapa keyakinan berikut:
1. Pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia.
2. Peserta didik tidak terisolasi dari lingkungan sosialnya. Peserta didik adalah manusia sosial yang berinteraksi dengan manusia lain dan kebudayaan di sekitarnya.
3. Peserta didik adalah subjek belajar yang memiliki karakteristik, gaya belajar, dan minat terhadap berbagai hal yang apabila digali potensinya dapat dimanfaatkan bagi keluhuran martabatnya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat.
4. Sebagai bagian dari masyarakat, peserta didik berhak mewujudkan kemampuannya untuk meraih martabat yang luhur dan berhak ikut berpartisipasi sebagai penggerak budaya atau perubahan bagi masyarakatnya.
Dalam pendidikan modern, peserta didiklah yang berperan terjadinya perubahan dalam diri mereka. Adapun peran guru hanyalah sebagai pendorong dan motivator. Dalam hal ini, kita ingat filosofi Ki Hadjar Dewantara yang berbunyi: Tut Wuri Handayani artinya dari belakang memberikan dorongan dan arahan. Hal ini mempunyai makna yang kuat tentang peran dan fungsi guru. Para guru perlu berperan sebagai pendorong atau motivator. Mereka juga perlu berperan sebagai pengarah atau pembimbing yang tidak membiarkan peserta didik melakukan hal yang kurang sesuai dengan tujuan pendidikan. Dengan demikian, para guru perlu menjadi fasilitator agar dorongan dan bimbingan dapat terwujud dalam perubahan perilaku peserta didik.
Bila dikaitkan dalam proses pembelajaran di mata kuliah Paedagogi ini, bisa dilihat bahwa dalam proses pembelajaran Dosen Pengampu telah menerapkan prinsip-prinsip dasar paedagogi modern dan yang mengutamakan pentingnya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang tepat. Indikatornya:
(1) kelengkapan persiapan mengajar dosen, bahan ajar, serta media pembelajaran;
Hal ini bisa dilihat bahwa Dosen Pengampu sudah sangat mempersiapkan dengan baik bahan ajar serta media pembelajaran selama perkuliahan berlangsung seperti laptop dan buku.
(2) kesesuaian pembelajaran dengan skenarionya dan bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan;
Pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kontrak kuliah yang disampaikan di awal pertemuan serta sesuai dengan buku panduan. Metode pembelajaran yang digunakan juga bervariasi yaitu bertatap muka di kelas dan kuliah online.
(3) ketepatan dalam pemberian tugas, pemanfaatan sumber belajar, dan penggunaan perangkat evaluasi yang tepat untuk mendapatkan umpan balik dari peserta didik;
Dalam pemberian tugas yaitu tugas individu dan tugas kelompok sesuai dengan materi-materi yang telah dipelajari dan sangat menarik sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Pemanfaatan sumber belajar juga sudah cukup baik. Untuk evaluasi biasanya diberikan di akhir semester.
Dalam proses selama perkuliahan, mata kuliah ini tentu saja sesuai dengan paedagogi modern dimana Dosen Pengampu berfungsi sebagai fasilitator dan motivator kepada peserta didik. Sedangkan peserta didik bebas menggali potensi yang dimilikinya bagi keluruhan martabatnya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat contohnya dalam tugas kelompok “microteaching”.