468x60

  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Bagaimana pandangan Sternberg terhadap intelegensi?

Senin, 14 Maret 2011
Gardner menekankan pemisahan aspek inteligensi sedangkan Sternberg lebih cenderung menekankan tataran di mana mereka bekerja bersama-sama di dalam teori triarkis tentang inteligensi. 

Menurut teori triarkis inteligensi, kecerdasan manusia mencakup tiga aspek, yaitu hubungan dengan :
 (1) Dunia Internal
 (2) Pengalaman
 (3) dunia eksternal individu.
Menurut Sternberg, inteligensi mengandung kemampuan-kemampuan analitis, kreatif dan praktis. Di dalam berpikir analitis, kita berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang dikenal dengan menggunakan strategi-strategi yang memanipulasi elemen-elemen suatu masalah atau hubungan-hubungan diantar berbagai elemen (seperti pembandingan, penganalisisan); di dalam bepikir kreatif, kita berusaha menyelesaikan jenis-jenis baru persoalan yang membutuhkan upaya untuk memikirkan masalah dan elemen-elemennya dengan suatu cara yang baru (seperti penemuan, perancangan), dan di dalam berpikir praktis, kita berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang mengaplikasikan apa yang kita ketahui dalam konteks sehari-hari (seperti pengaplikasian, penggunaan)

1. Korelasi Inteligensi dengan Dunia Internal (compotential subtheory)
Bagian ini menekankan pada pemrosesan informasi. Pemrosesan informasi ini bisa dibedakan berdasarkan tiga jenis komponen yang berbeda dan  saling bergantung sama lain.
,yaitu:
  1. Meta-komponen (Metacomponents), yaitu proses-prose eksekutif yang lebih tinggi tingkatannya (seperti metakognisi) yang digunakan untuk merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pemecahan masalah.
  2. Komponen-komponen performa (Performance), yaitu proses-proses di tataran yang lebih rendah yang digunakan untuk mengimplementasikan perintah-perintah dari meta-komponen.
  3. Komponen akuisisi pengetahuan (Knowledge-acquisition components), yaitu proses-proses yang digunakan untuk mempelajari cara menyelesaikan masalah.
  4. Korelasi Inteligensi dengan Pengalaman (experiental subtheory)

Teori triarkis mengenai inteligensi juga menekankan bagaimana menekankan bagaimana pengalaman terdahulu bisa berinteraksi dengan semua jenis komponen pemrosesan-informasi, artinya masing-masing dari kita menghadapi tugas-tugas dan situasi-situasi yang dengannya kita memiliki berbagai tingkat pengalaman. Tugas-tugas ini biasanya mulai dari tugas baru sepenuhnya dimana kita tidak memiliki pengalaman sedikit pun, sampai tugas yang sangat kita kenal dimana, yang kita kuasai memiliki sebuah pengalaman luas dan mendalam. Ketika sebuah tugas menjadi semakin dikenal akrab, banyak aspek tugas menjadi otomatis.

2.Korelasi Inteligensi dengan Dunia Eksternal (contextual subtheory)
Teori triarkis juga mengusulkan bahwa berbagai komponen inteligensi yang diaplikasikan kepada pengalaman menjalankan tiga fungsi dikonteks dunia nyata. Fungsi pertama adalah pengadaptasian diri kita dengan lingkungan sekitar. Fungsi kedua adalah pembentukan lingkungan untuk menciptakan lingkungan baru, sedangkan fungsi ketiga adalah memilih lingkungan baru.
Kesimpulan dari teori triarkis menunjukkan bahwa teori ini membawa secara bersama bermacam-macam aspek inteligensi. The compotential subtheory mempertimbangkan penjelasan-penjelasan yang sifatnya memiliki tingkatan yang rendah. Hal ini menguji dasar mekanisme mental atau komponen dasar dari inteligensi.  The experiental subtheory lebih mempertimbangkan peran pengalaman dalam inteligensi, ini menunjukkan bahwa kemampuan inteligensi akan bergerak mengikuti pengalaman yang telah ada, sedangkan The contextual subtheory mengarahkan pada pandangan terhadap inteligensi dalam level yang tinggi, ini menunjukkan kesesuaian dengan judgment dan nilai adaptasi dalam dunia nyata. Ini menunjukkan bahwa bagaimana internal, mekanisme mental digunakan oleh individu untuk menciptakan sebuah “intelligence fit” (keseuaian inteligensi) dengan dunia luar.

Teori triaktis ini mempunyai kelemahan. Teori ini meliputi begitu banyak bagian-bagian yang berbeda yang membuat kritik tersebut tidak koheren. Sebagai contoh, dibandingkan dengan teori Gardner, teori triaktis tidak memiliki kejelasan mengenai kriteria untuk menjelaskan bagaimana bagian dari fakta-fakta tersebut bisa termasuk dalam teori triaktis ini. Elemen-elemen Sternberg yang banyak dan bervariasi itu tidak menunjukkan arti yang penting untuk memahami perilaku pada individu yang memiliki kemampuan lebih atau sebaliknya.
Kemudian kritik lain terhadap teori Sternberg adalah bahwa teori ini mengabaikan asapek biologis dari inteligensi. Komponen-komponen yang bervariasi dan proses dari teori Sternberg tidak menunjukkan adanya hubungan dengan fungsi otak. Sebagai pengakuan Sternberg bahwa tidak ada satupun teori inteligensi yang bisa meliputi semua aspek. Namun dalam perkembangan neuroscientific,ketiadaan faktor biologi akan menjadi jurang pemisah yang 
utama dalam membuat pandangan yang komperhensif.

REFERENSI:


Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group

Tanggapan mengenai hasil proses belajar yang distimulasi dari teori kognisi & motivasi berdasarkan Johari Windows?

Selasa, 08 Maret 2011
Tanggapan saya mengenai perkuliahan yang saya ikuti pada hari Rabu,8 Maret 2011 ini adalah cukup menyenangkan dan baik.Banyak yang tersisa dalam pikiran saya dan semoga bermanfaat untuk ke depannya.


Saya akan memberikan sedikit tanggapan saya mengenai hasil proses belajar hari ini yang distimulasi dari teori kognisi dan motivasi berdasarkan teori Johari Windows.Sebelumnya sama sekali belum pernah mengetahui apa itu teori Johari Window dan hari ini sudah mengetahuinya.


Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita.Ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.Ada 4 kuadran yaitu:


- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain.  
Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. 
Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. 
Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain. 



Sebenarnya selama proses belajar tadi di kuadran 4 inilah kami berada.Kaitannya dengan apa yang dibahas adalah seperti orang yang masih mencari jati dirinya atau orang yang masih bimbang seperti apa dirinya sekarang. Memang hal ini sering dijumpai karena hidup di zaman yang serba maju dan mempunyai banyak perkembangan dapat saja membuat orang menjadi bingung dimana ia harus berada dan diterima. Biasanya yang sangat merasakan berada di dalam kuadran empat ini adalah anak remaja yang masih belum tahu dimanakah ketertarikannya karena masih mengikuti perkembangan zaman.




Saat mengikuti perkuliahan tadi pagi ,kami diminta untuk mendekripsikan karakter teman sekelompok kami dan menilai apakah karakter yang kami deskripsikan tadi diterima atau ditolak oleh teman yang kami komentari begitu seterusnya hingga semua mendapat giliran masing-masing di kelompok.
Saat giliran saya,semua yang dideskripsikan oleh teman kelompok saya kebanyakan saya terima daripada ditolak.Mereka menyatakan sifat positif saya adalah tidak sombong,tidak pelit,jujur,setia kawan,pendengar yang baik,pintar,percaya diri,rajin dan ekstrovert.Sedangkan sifat negatif saya adalah terlalu bawa perasaan,mudah tersinggung,boros,panik,cuek,moody,obsesi harus tercapai,tempramen tinggi,dan keras kepala.Saat itu saya semakin mengenali diri saya dan  termotivasi untuk memperbaiki  yang negatif.Sempat saya terpikir bagaimana mereka bisa dengan begitu telitinya untuk mendeskripsikan karakter saya.


Dalam mengungkapkan bagaimana proses pengenalan diri dan mengenal karakter teman kami saya merasa bahwa teori kognisi dari Vygostky yang paling cocok.


Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek “internal” dan “eksternal” dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing – masing  individu dalam konsep budaya.


Menurut saya , teman-teman saya menilai tingkah laku saya seperti itu berdasarkan dari interaksi sosial yang sering kami lakukan selama ini apalagi kami berteman sudah cukup lama semenjak awal POMB.Sudah banyak yang kami lakukan bersama-sama dan tidak hanya di lingkungan kampus saja.Oleh karena itu,baik buruk nya kami sudah tidak asing lagi karena kami sudah mengenal tiap individu dengan sangat baik.Selain itu pengaruh dari kultur budaya juga memainkan peran yang cukup penting di sini.Budaya mempunyai peranan dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat,yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang.


Karena begitu banyak sifat negatif yang dikemukakan oleh teman saya,saya semakin termotivasi untuk memperbaikinya dan menjadi lebih baik lagi.Saya berusaha sebisa mungkin untuk menghapus sifat itu secara perlahan-lahan dari sekarang.Keinginan saya ini berfokus pada motivasi internal saya yaitu untuk dapat menjadi orang yang lebih baik lagi dan saya termotivasi  untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekitar saya.


Hal ini sesuai dengan perspektif kognitif yaitu pemikiran seseorang akan memandu motivasi mereka. Minat ini berfokus kepada ide - ide seperti motivasi internal seseorang untuk mencapai sesuatu , atribusi (persepsi bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi ) ,dan keyakinan bahwa seseorang dapat mengkontrol lingkungan mereka secara efektif. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan ,perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan( Schunk & Ertmer, 2000;Zimmerman & Schunk,2001 ). Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W White (1959), yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif , menguasai dunia mereka , dan memproses informasi secara efisien. White menyatakan orang menggunakan hal – hal tersebut bukan karena kebutuhan biologis,tetapi karena orang punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif .


Pada dasarnya dari ini semua dapat saya simpulkan bahwa proses perkuliahan hari ini cukup menarik dan tak kalah menariknya dibandingkan dengan e-learning yang telah kami ikuti sebelumnya.Meskipun pada perkuliahan hari ini Ibu Dina tidak ada mengajar kami dengan memberikan slide-slide seperti pada umumnya tapi tetap pembelajaran seperti ini tidak kalah efektif bahkan kami juga semakin lebih mengerti karena kami ikut langsung mengambil bagian dari proses perkuliahan dan tidak mengantuk tentunya..Saya juga semakin lebih mengerti mengenai kognisi,motivasi,dan Johari Window

Apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa seorang anak?

Minggu, 06 Maret 2011

Pengertian singkatnya, bahasa adalah suatu media utama yang digunakan dalam berkomunikasi.Wujud bahasa yang ada sungguh bervariasi,, misalnya; bahasa Jawa, bahasa Betawi, bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Belanda, dll. Pada dasarnya bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara, melainkan juga dapat diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuh lain yang memiliki makna tersendiri. 

Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky (1957) mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu.
Di beberapa kultur orang dewasa tak pernah bicara dengan bayi di bawah satu tahun tapi bayi ini tetap menerima masukan bahasa.

Bahasa berkembang tidak langsung sekaligus dalam satu proses melainkan melalui beberapa tahap, mulai dari bayi yang hanya bisa menangis sampai orang dewasa yang telah mampu berbicara di khalayak umum dengan struktur bahasa yang baik dan benar. 

Perkembangan bahasa tidak lepas dari pengaruh lingkungan tempat individu bertempat tinggal. Kondisi masyarakat serta reaksi sosial individu pada lingkungannya berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak. Seorang anak yang tinggal bersama ibunya yang penuh kasih sayang dan bertutur kata halus akan berbeda perkembangan bahasanya dengan anak yang tinggal bersama orang tua yang selalu melontarkan kata-kata kasar kepadanya.Konteks sosiokultural terus menerus memainkan suatu peranan yang penting dalam perkembangan bahasa akhir-akhir ini. Vygotsky mengemukakan bahwa peranan orang dewasa sangat penting untuk membantu perkembangan bahasa anak. Serta psikologi lain yaitu Brunner juga menekankan bahwa orang dewasa atau orang tua sangat penting unutk mengembangkan komunikasi anak . Jadi begitu besar peranan orang tua, atau guru dalam perkembangan bahasa anak, agar anak mencapai perkembangan yang optimal. Dukungan Sosial untuk Perkembangan Bahasa, dilakukan dengan cara misalnya cara seorang ibu dalam berkomunikasi dengan bayi, dengan kata-kata dan kalimat yang sederhana atau menyatakan kembali apa yang anak telah katakan kepada kita dengan linguistik yang lebih baik.


Selain faktor lingkungan dan biologis pada individu dalam perkembangan perkembangan bahasa, kognisi seorang anak juga memiliki peran dalam perkembangannya. Kognisi merupakan penalaran seorang individu dalam menaggapi suatu hal. Misalnya seorang anak mendengar ucapan “roti makan Ani” si anak tahu bahwa yang didengarnya itu merupakan struktur bahasa yang salah, seharusnya “Ani makan roti” Peran kognisi dalam perkembangan bahasa anak adalah memberikan pengetahuan yang konkret dalam penggunaan bahasa yang benar.

Perkembangan bahasa juga dapat diimplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar oleh pendidik. Bila kegiatan belajar mengajar yang diciptakan efektif, maka perkembangan bahasa anak dapat berjalan secara optimal. Tapi jika kurang efektif maka perkembangan bahasa anak akan mengalami hambatan. Untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif maka perlu bahasa yang komunikatif yang memungkinkan semua pihak terlibat dalam interaksi belajar mengajar yang dapat berperan secara aktif dan produktif.

REFERENSI:
Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta

Serba serbi menarik dari negara tercinta :)

Sabtu, 05 Maret 2011
Setiap orang pasti mempunyai keunikan tersendiri yang membedakannya dari orang lain demikian juga halnya dengan negara kita.Negara kita ini memiliki beragam keunikan yang mungkin tidak akan kita temukan di negara lain.Kalaupun iya,mungkin sangat jarang sekali.
Ini adalah wajah khas dari negara kita dan menarik untuk dilihat.
Selamat menikmati teman-teman sekalian !

Picture 1




Naik kendaraan umum  bagaimana saja caranya bisa ditemukan di negara kita ini.Selama polisi hanya berperan sebagai penonton saja, tidak menegur dan tidak menilangnya tidak masalah.Yang penting sampai di tujuan.Mau celaka ataupun tidak sama sekali tidak dipikirkan. Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?

Picture 2

Ini lah gambaran yang terdapat di negara yang belum maju yang dimana masyarakatnya sering stress berat bahkan sampai bunuh diri. Daripada melakukan tindakan bodoh seperti bunuh diri mendingan  begini.Yang penting senang. Di Indonesia, kerja keras banting tulang juga tetap aja  tidak berpengaruh. Tetap aja intinya hidup miskin. Kemakmuran ekonomi bukan hak kita, tapi hak segelintir orang yang dilindungi negara dan hak para koruptor. Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?



Picture 3

Inilah yang paling sering dialami oleh negara kita ini Akibat pembangunan yang tidak terencana dan tidak dikendalikan, begitulah hasilnya. Di negara lain, ada juga  banjir, tapi umumnya tidak terduga, misalnya karena badai topan dsb. Tapi indahnya Indonesia, banjir itu rutin alias selalu , tidak oleh badai, tapi oleh kekhasan Indonesia saja. Kalau musim hujan datang  pasti banyak banjir dimana-mana. Hidup Indonesia!!Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?


Picture 4

Hanya di Indonesia, ada sepeda motor, becak atau orang jualan yang barangnya “menjulang tinggi ke angkasa” hingga menutupi pengendaranya. Atau, bawaannya tidak seimbang dengan pengendara dan polisi tidak menegurnya atau menilangnya. Tidak ada keketatan di jalan raya di Indonesia demi keselamatan penumpang. Pedagang juga sama. Seperti foto diatas, barang-barang setoko dimasukin semuanya ke gerobak dagangannya. Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?

Picture 5

Inilah budaya khas Indonesia yang paling menyebalkan.Ada American Idol, ikuuutt… Indonesian Idol.Ada America’s Got Talent ikuttt Indonesian Got Talent.Seharusnya Indonesia bisa membuat yang berasal dari ide asli negara kita. Acara begini banyak sekali di TV kita, yang tidak berangkat dari budaya dan tradisi kita. Para pengelola media elektronik yaitu televisi, adalah yang paling parah dalam soal mengembangkan budaya ini. Miskin pendirian, miskin ide, miskin mikir sendiri, miskin kreatifitas. Penyakit parah ini menganggap ‘keren’ dan ‘modern’ apa saja yang datang dari Barat. Ini mental rendah diri yang parah dan mesti diperbaiki. Padahal, banyak sekali acara yang tidak cocok untuk masyarakat kita yang kaya raya dengan ragam budaya ini. Mana acara-acara TV yang mengangkat kekayaan tradisi bangsa kita? Mana acara-acara yang mendorong cinta tanah air? Tidak ada. Generasi muda kita terus dicekoki oleh hingar bingar, hiruk pikuk, yang datang dari luar.Kalau tidak kenal artis, kuno. Kalau tidak punya artis pujaan, kampungan. “Cita-cita remaja sekarang adalah jadi artis sinetron. selebriti, model, jadi anak band.Idola para remaja bukan lagi mereka yang berprestasi seperti juara olimpiade matematika/fisika atau juara olah raga melainkan seperti Dewi Persik,Shiren Sungkar,Teungku Wisnu,dll.Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?

Picture 6

Di Indonesia, budaya antri adalah sangat mahal, karena mahal dan jarang ditemukan ketertiban berantri, jadinya khas Indonesia. Antri baru hanya ada di lembaga-lembaga modern seperti bank, kantor-kantor pemerintah dan swasta, kampus dll. Tapi berapa persen itu? Itu hanya pemandangan kecil di wilayah perkotaan.Umumnya, di masyarakat terutama di pedesaan masih susah dengan budaya antri. Dan ada yang menarik, kalau pun masyarakat kita antri, biasanya badannya berdekatan,sampai kena dan bersentuhan. Ini sesuatu yang tidak ada di negara maju. Apalagi bila sudah ngantri kebutuhan pokok. Kesadaran rendah, penduduk yang terlalu banyak dan lahan yang sempit semua menyatu menjadi adonan sering susah untuk di atasi. Kalau tidak merasakan ini kekhasan  Indonesia, coba sekali-sekali jangan diam di kantor mewah dan modern saja, di tempat-tempat yang nyaman saja, sekali-sekali ke daerah, ke terminal, ke tempat-tempat yang menyatu dengan masyrakat kecil agar merasakan aslinya indonesia.Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?

Picture 7

Angkot benar-benar makhluk khas Indonesia. Ciri-cirinya adalah: (1) Berhenti dan belok dimana aja, termasuk di bawah plang “Dilarang Parkir,” (2) orang merokok didalamnya yang sempit itu, (3) dan yang terbaru, pengamen. Karena lahan ngamen sudah semakin sempit, angkot pun akhirnya dipake ngamen juga. Kebanyakan asal genjreng, lagu kemana musik kemana yang penting dapat uang.Apakah di negara lain ada yang seperti ini?

Picture 8



Ini juga khas Indonesia, setidaknya saya tidak pernah menemukan atau nonton di TV luar negeri, anak-anak dibawah umur mengemis di setiap pinggir jalan. Dinas sosial tidak kelihatan geraknya. Padahal di UUD 45 sudah diatur bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.Kesulitan bertahan hidup membuat mereka kemana saja bergerak untuk bisa makan dan banyak dari mereka yang menjadikannya profesi.Apakah di negara lain ada yang seperti ini?

Picture 9

Dari gambar ini kita dapat melihat di mana saja orang bisa berjualan asalkan ada tempat.Bahaya?Tidak sama sekali dipedulikan.Lagipula selama ini pemerintah membiarkannya dan tidak menyediakan sarana sama sekali,berarti boleh ya,gak??Apakah di negara lain ada yang seperti ini?

Picture 10

Hanya orang Indonesia yang kreatifnya sampe begini ini. Menjemur di mana saja yang penting kering.Apakah di negara lain ada yang seperti ini?



Bagaimana menurut kalian semua?

Sangat unik bukan????

Ini bukan untuk menjatuhkan negara kita tapi hanya sekadar untuk mengetahui betapa uniknya negara kita ini sehingga apabila ada yang tidak baik bisa kita perbaiki demi kepentingan kita bersama.

Di balik ini semua negara kita sangat memiliki berbagai macam kelebihan yang pasti banyak negara lain sangat iri dan ingin memilikinya mulai dari masyarakatnya, budaya, politik, bahkan flora dan faunanya yang bisa dilihat di


Semoga bermanfaat !

Senin, 14 Maret 2011

Bagaimana pandangan Sternberg terhadap intelegensi?

Diposting oleh 10081 Eva Violesia Bangun di 05.47 0 komentar
Gardner menekankan pemisahan aspek inteligensi sedangkan Sternberg lebih cenderung menekankan tataran di mana mereka bekerja bersama-sama di dalam teori triarkis tentang inteligensi. 

Menurut teori triarkis inteligensi, kecerdasan manusia mencakup tiga aspek, yaitu hubungan dengan :
 (1) Dunia Internal
 (2) Pengalaman
 (3) dunia eksternal individu.
Menurut Sternberg, inteligensi mengandung kemampuan-kemampuan analitis, kreatif dan praktis. Di dalam berpikir analitis, kita berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang dikenal dengan menggunakan strategi-strategi yang memanipulasi elemen-elemen suatu masalah atau hubungan-hubungan diantar berbagai elemen (seperti pembandingan, penganalisisan); di dalam bepikir kreatif, kita berusaha menyelesaikan jenis-jenis baru persoalan yang membutuhkan upaya untuk memikirkan masalah dan elemen-elemennya dengan suatu cara yang baru (seperti penemuan, perancangan), dan di dalam berpikir praktis, kita berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang mengaplikasikan apa yang kita ketahui dalam konteks sehari-hari (seperti pengaplikasian, penggunaan)

1. Korelasi Inteligensi dengan Dunia Internal (compotential subtheory)
Bagian ini menekankan pada pemrosesan informasi. Pemrosesan informasi ini bisa dibedakan berdasarkan tiga jenis komponen yang berbeda dan  saling bergantung sama lain.
,yaitu:
  1. Meta-komponen (Metacomponents), yaitu proses-prose eksekutif yang lebih tinggi tingkatannya (seperti metakognisi) yang digunakan untuk merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pemecahan masalah.
  2. Komponen-komponen performa (Performance), yaitu proses-proses di tataran yang lebih rendah yang digunakan untuk mengimplementasikan perintah-perintah dari meta-komponen.
  3. Komponen akuisisi pengetahuan (Knowledge-acquisition components), yaitu proses-proses yang digunakan untuk mempelajari cara menyelesaikan masalah.
  4. Korelasi Inteligensi dengan Pengalaman (experiental subtheory)

Teori triarkis mengenai inteligensi juga menekankan bagaimana menekankan bagaimana pengalaman terdahulu bisa berinteraksi dengan semua jenis komponen pemrosesan-informasi, artinya masing-masing dari kita menghadapi tugas-tugas dan situasi-situasi yang dengannya kita memiliki berbagai tingkat pengalaman. Tugas-tugas ini biasanya mulai dari tugas baru sepenuhnya dimana kita tidak memiliki pengalaman sedikit pun, sampai tugas yang sangat kita kenal dimana, yang kita kuasai memiliki sebuah pengalaman luas dan mendalam. Ketika sebuah tugas menjadi semakin dikenal akrab, banyak aspek tugas menjadi otomatis.

2.Korelasi Inteligensi dengan Dunia Eksternal (contextual subtheory)
Teori triarkis juga mengusulkan bahwa berbagai komponen inteligensi yang diaplikasikan kepada pengalaman menjalankan tiga fungsi dikonteks dunia nyata. Fungsi pertama adalah pengadaptasian diri kita dengan lingkungan sekitar. Fungsi kedua adalah pembentukan lingkungan untuk menciptakan lingkungan baru, sedangkan fungsi ketiga adalah memilih lingkungan baru.
Kesimpulan dari teori triarkis menunjukkan bahwa teori ini membawa secara bersama bermacam-macam aspek inteligensi. The compotential subtheory mempertimbangkan penjelasan-penjelasan yang sifatnya memiliki tingkatan yang rendah. Hal ini menguji dasar mekanisme mental atau komponen dasar dari inteligensi.  The experiental subtheory lebih mempertimbangkan peran pengalaman dalam inteligensi, ini menunjukkan bahwa kemampuan inteligensi akan bergerak mengikuti pengalaman yang telah ada, sedangkan The contextual subtheory mengarahkan pada pandangan terhadap inteligensi dalam level yang tinggi, ini menunjukkan kesesuaian dengan judgment dan nilai adaptasi dalam dunia nyata. Ini menunjukkan bahwa bagaimana internal, mekanisme mental digunakan oleh individu untuk menciptakan sebuah “intelligence fit” (keseuaian inteligensi) dengan dunia luar.

Teori triaktis ini mempunyai kelemahan. Teori ini meliputi begitu banyak bagian-bagian yang berbeda yang membuat kritik tersebut tidak koheren. Sebagai contoh, dibandingkan dengan teori Gardner, teori triaktis tidak memiliki kejelasan mengenai kriteria untuk menjelaskan bagaimana bagian dari fakta-fakta tersebut bisa termasuk dalam teori triaktis ini. Elemen-elemen Sternberg yang banyak dan bervariasi itu tidak menunjukkan arti yang penting untuk memahami perilaku pada individu yang memiliki kemampuan lebih atau sebaliknya.
Kemudian kritik lain terhadap teori Sternberg adalah bahwa teori ini mengabaikan asapek biologis dari inteligensi. Komponen-komponen yang bervariasi dan proses dari teori Sternberg tidak menunjukkan adanya hubungan dengan fungsi otak. Sebagai pengakuan Sternberg bahwa tidak ada satupun teori inteligensi yang bisa meliputi semua aspek. Namun dalam perkembangan neuroscientific,ketiadaan faktor biologi akan menjadi jurang pemisah yang 
utama dalam membuat pandangan yang komperhensif.

REFERENSI:


Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group

Selasa, 08 Maret 2011

Tanggapan mengenai hasil proses belajar yang distimulasi dari teori kognisi & motivasi berdasarkan Johari Windows?

Diposting oleh 10081 Eva Violesia Bangun di 01.44 0 komentar
Tanggapan saya mengenai perkuliahan yang saya ikuti pada hari Rabu,8 Maret 2011 ini adalah cukup menyenangkan dan baik.Banyak yang tersisa dalam pikiran saya dan semoga bermanfaat untuk ke depannya.


Saya akan memberikan sedikit tanggapan saya mengenai hasil proses belajar hari ini yang distimulasi dari teori kognisi dan motivasi berdasarkan teori Johari Windows.Sebelumnya sama sekali belum pernah mengetahui apa itu teori Johari Window dan hari ini sudah mengetahuinya.


Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita.Ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.Ada 4 kuadran yaitu:


- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain.  
Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. 
Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. 
Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain. 



Sebenarnya selama proses belajar tadi di kuadran 4 inilah kami berada.Kaitannya dengan apa yang dibahas adalah seperti orang yang masih mencari jati dirinya atau orang yang masih bimbang seperti apa dirinya sekarang. Memang hal ini sering dijumpai karena hidup di zaman yang serba maju dan mempunyai banyak perkembangan dapat saja membuat orang menjadi bingung dimana ia harus berada dan diterima. Biasanya yang sangat merasakan berada di dalam kuadran empat ini adalah anak remaja yang masih belum tahu dimanakah ketertarikannya karena masih mengikuti perkembangan zaman.




Saat mengikuti perkuliahan tadi pagi ,kami diminta untuk mendekripsikan karakter teman sekelompok kami dan menilai apakah karakter yang kami deskripsikan tadi diterima atau ditolak oleh teman yang kami komentari begitu seterusnya hingga semua mendapat giliran masing-masing di kelompok.
Saat giliran saya,semua yang dideskripsikan oleh teman kelompok saya kebanyakan saya terima daripada ditolak.Mereka menyatakan sifat positif saya adalah tidak sombong,tidak pelit,jujur,setia kawan,pendengar yang baik,pintar,percaya diri,rajin dan ekstrovert.Sedangkan sifat negatif saya adalah terlalu bawa perasaan,mudah tersinggung,boros,panik,cuek,moody,obsesi harus tercapai,tempramen tinggi,dan keras kepala.Saat itu saya semakin mengenali diri saya dan  termotivasi untuk memperbaiki  yang negatif.Sempat saya terpikir bagaimana mereka bisa dengan begitu telitinya untuk mendeskripsikan karakter saya.


Dalam mengungkapkan bagaimana proses pengenalan diri dan mengenal karakter teman kami saya merasa bahwa teori kognisi dari Vygostky yang paling cocok.


Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek “internal” dan “eksternal” dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing – masing  individu dalam konsep budaya.


Menurut saya , teman-teman saya menilai tingkah laku saya seperti itu berdasarkan dari interaksi sosial yang sering kami lakukan selama ini apalagi kami berteman sudah cukup lama semenjak awal POMB.Sudah banyak yang kami lakukan bersama-sama dan tidak hanya di lingkungan kampus saja.Oleh karena itu,baik buruk nya kami sudah tidak asing lagi karena kami sudah mengenal tiap individu dengan sangat baik.Selain itu pengaruh dari kultur budaya juga memainkan peran yang cukup penting di sini.Budaya mempunyai peranan dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat,yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang.


Karena begitu banyak sifat negatif yang dikemukakan oleh teman saya,saya semakin termotivasi untuk memperbaikinya dan menjadi lebih baik lagi.Saya berusaha sebisa mungkin untuk menghapus sifat itu secara perlahan-lahan dari sekarang.Keinginan saya ini berfokus pada motivasi internal saya yaitu untuk dapat menjadi orang yang lebih baik lagi dan saya termotivasi  untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekitar saya.


Hal ini sesuai dengan perspektif kognitif yaitu pemikiran seseorang akan memandu motivasi mereka. Minat ini berfokus kepada ide - ide seperti motivasi internal seseorang untuk mencapai sesuatu , atribusi (persepsi bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi ) ,dan keyakinan bahwa seseorang dapat mengkontrol lingkungan mereka secara efektif. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan ,perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan( Schunk & Ertmer, 2000;Zimmerman & Schunk,2001 ). Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W White (1959), yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif , menguasai dunia mereka , dan memproses informasi secara efisien. White menyatakan orang menggunakan hal – hal tersebut bukan karena kebutuhan biologis,tetapi karena orang punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif .


Pada dasarnya dari ini semua dapat saya simpulkan bahwa proses perkuliahan hari ini cukup menarik dan tak kalah menariknya dibandingkan dengan e-learning yang telah kami ikuti sebelumnya.Meskipun pada perkuliahan hari ini Ibu Dina tidak ada mengajar kami dengan memberikan slide-slide seperti pada umumnya tapi tetap pembelajaran seperti ini tidak kalah efektif bahkan kami juga semakin lebih mengerti karena kami ikut langsung mengambil bagian dari proses perkuliahan dan tidak mengantuk tentunya..Saya juga semakin lebih mengerti mengenai kognisi,motivasi,dan Johari Window

Minggu, 06 Maret 2011

Apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa seorang anak?

Diposting oleh 10081 Eva Violesia Bangun di 06.41 0 komentar

Pengertian singkatnya, bahasa adalah suatu media utama yang digunakan dalam berkomunikasi.Wujud bahasa yang ada sungguh bervariasi,, misalnya; bahasa Jawa, bahasa Betawi, bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Belanda, dll. Pada dasarnya bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara, melainkan juga dapat diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuh lain yang memiliki makna tersendiri. 

Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky (1957) mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu.
Di beberapa kultur orang dewasa tak pernah bicara dengan bayi di bawah satu tahun tapi bayi ini tetap menerima masukan bahasa.

Bahasa berkembang tidak langsung sekaligus dalam satu proses melainkan melalui beberapa tahap, mulai dari bayi yang hanya bisa menangis sampai orang dewasa yang telah mampu berbicara di khalayak umum dengan struktur bahasa yang baik dan benar. 

Perkembangan bahasa tidak lepas dari pengaruh lingkungan tempat individu bertempat tinggal. Kondisi masyarakat serta reaksi sosial individu pada lingkungannya berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak. Seorang anak yang tinggal bersama ibunya yang penuh kasih sayang dan bertutur kata halus akan berbeda perkembangan bahasanya dengan anak yang tinggal bersama orang tua yang selalu melontarkan kata-kata kasar kepadanya.Konteks sosiokultural terus menerus memainkan suatu peranan yang penting dalam perkembangan bahasa akhir-akhir ini. Vygotsky mengemukakan bahwa peranan orang dewasa sangat penting untuk membantu perkembangan bahasa anak. Serta psikologi lain yaitu Brunner juga menekankan bahwa orang dewasa atau orang tua sangat penting unutk mengembangkan komunikasi anak . Jadi begitu besar peranan orang tua, atau guru dalam perkembangan bahasa anak, agar anak mencapai perkembangan yang optimal. Dukungan Sosial untuk Perkembangan Bahasa, dilakukan dengan cara misalnya cara seorang ibu dalam berkomunikasi dengan bayi, dengan kata-kata dan kalimat yang sederhana atau menyatakan kembali apa yang anak telah katakan kepada kita dengan linguistik yang lebih baik.


Selain faktor lingkungan dan biologis pada individu dalam perkembangan perkembangan bahasa, kognisi seorang anak juga memiliki peran dalam perkembangannya. Kognisi merupakan penalaran seorang individu dalam menaggapi suatu hal. Misalnya seorang anak mendengar ucapan “roti makan Ani” si anak tahu bahwa yang didengarnya itu merupakan struktur bahasa yang salah, seharusnya “Ani makan roti” Peran kognisi dalam perkembangan bahasa anak adalah memberikan pengetahuan yang konkret dalam penggunaan bahasa yang benar.

Perkembangan bahasa juga dapat diimplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar oleh pendidik. Bila kegiatan belajar mengajar yang diciptakan efektif, maka perkembangan bahasa anak dapat berjalan secara optimal. Tapi jika kurang efektif maka perkembangan bahasa anak akan mengalami hambatan. Untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif maka perlu bahasa yang komunikatif yang memungkinkan semua pihak terlibat dalam interaksi belajar mengajar yang dapat berperan secara aktif dan produktif.

REFERENSI:
Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta

Sabtu, 05 Maret 2011

Serba serbi menarik dari negara tercinta :)

Diposting oleh 10081 Eva Violesia Bangun di 22.53 27 komentar
Setiap orang pasti mempunyai keunikan tersendiri yang membedakannya dari orang lain demikian juga halnya dengan negara kita.Negara kita ini memiliki beragam keunikan yang mungkin tidak akan kita temukan di negara lain.Kalaupun iya,mungkin sangat jarang sekali.
Ini adalah wajah khas dari negara kita dan menarik untuk dilihat.
Selamat menikmati teman-teman sekalian !

Picture 1




Naik kendaraan umum  bagaimana saja caranya bisa ditemukan di negara kita ini.Selama polisi hanya berperan sebagai penonton saja, tidak menegur dan tidak menilangnya tidak masalah.Yang penting sampai di tujuan.Mau celaka ataupun tidak sama sekali tidak dipikirkan. Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?

Picture 2

Ini lah gambaran yang terdapat di negara yang belum maju yang dimana masyarakatnya sering stress berat bahkan sampai bunuh diri. Daripada melakukan tindakan bodoh seperti bunuh diri mendingan  begini.Yang penting senang. Di Indonesia, kerja keras banting tulang juga tetap aja  tidak berpengaruh. Tetap aja intinya hidup miskin. Kemakmuran ekonomi bukan hak kita, tapi hak segelintir orang yang dilindungi negara dan hak para koruptor. Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?



Picture 3

Inilah yang paling sering dialami oleh negara kita ini Akibat pembangunan yang tidak terencana dan tidak dikendalikan, begitulah hasilnya. Di negara lain, ada juga  banjir, tapi umumnya tidak terduga, misalnya karena badai topan dsb. Tapi indahnya Indonesia, banjir itu rutin alias selalu , tidak oleh badai, tapi oleh kekhasan Indonesia saja. Kalau musim hujan datang  pasti banyak banjir dimana-mana. Hidup Indonesia!!Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?


Picture 4

Hanya di Indonesia, ada sepeda motor, becak atau orang jualan yang barangnya “menjulang tinggi ke angkasa” hingga menutupi pengendaranya. Atau, bawaannya tidak seimbang dengan pengendara dan polisi tidak menegurnya atau menilangnya. Tidak ada keketatan di jalan raya di Indonesia demi keselamatan penumpang. Pedagang juga sama. Seperti foto diatas, barang-barang setoko dimasukin semuanya ke gerobak dagangannya. Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?

Picture 5

Inilah budaya khas Indonesia yang paling menyebalkan.Ada American Idol, ikuuutt… Indonesian Idol.Ada America’s Got Talent ikuttt Indonesian Got Talent.Seharusnya Indonesia bisa membuat yang berasal dari ide asli negara kita. Acara begini banyak sekali di TV kita, yang tidak berangkat dari budaya dan tradisi kita. Para pengelola media elektronik yaitu televisi, adalah yang paling parah dalam soal mengembangkan budaya ini. Miskin pendirian, miskin ide, miskin mikir sendiri, miskin kreatifitas. Penyakit parah ini menganggap ‘keren’ dan ‘modern’ apa saja yang datang dari Barat. Ini mental rendah diri yang parah dan mesti diperbaiki. Padahal, banyak sekali acara yang tidak cocok untuk masyarakat kita yang kaya raya dengan ragam budaya ini. Mana acara-acara TV yang mengangkat kekayaan tradisi bangsa kita? Mana acara-acara yang mendorong cinta tanah air? Tidak ada. Generasi muda kita terus dicekoki oleh hingar bingar, hiruk pikuk, yang datang dari luar.Kalau tidak kenal artis, kuno. Kalau tidak punya artis pujaan, kampungan. “Cita-cita remaja sekarang adalah jadi artis sinetron. selebriti, model, jadi anak band.Idola para remaja bukan lagi mereka yang berprestasi seperti juara olimpiade matematika/fisika atau juara olah raga melainkan seperti Dewi Persik,Shiren Sungkar,Teungku Wisnu,dll.Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?

Picture 6

Di Indonesia, budaya antri adalah sangat mahal, karena mahal dan jarang ditemukan ketertiban berantri, jadinya khas Indonesia. Antri baru hanya ada di lembaga-lembaga modern seperti bank, kantor-kantor pemerintah dan swasta, kampus dll. Tapi berapa persen itu? Itu hanya pemandangan kecil di wilayah perkotaan.Umumnya, di masyarakat terutama di pedesaan masih susah dengan budaya antri. Dan ada yang menarik, kalau pun masyarakat kita antri, biasanya badannya berdekatan,sampai kena dan bersentuhan. Ini sesuatu yang tidak ada di negara maju. Apalagi bila sudah ngantri kebutuhan pokok. Kesadaran rendah, penduduk yang terlalu banyak dan lahan yang sempit semua menyatu menjadi adonan sering susah untuk di atasi. Kalau tidak merasakan ini kekhasan  Indonesia, coba sekali-sekali jangan diam di kantor mewah dan modern saja, di tempat-tempat yang nyaman saja, sekali-sekali ke daerah, ke terminal, ke tempat-tempat yang menyatu dengan masyrakat kecil agar merasakan aslinya indonesia.Apakah di negara lain ada  yang seperti ini?

Picture 7

Angkot benar-benar makhluk khas Indonesia. Ciri-cirinya adalah: (1) Berhenti dan belok dimana aja, termasuk di bawah plang “Dilarang Parkir,” (2) orang merokok didalamnya yang sempit itu, (3) dan yang terbaru, pengamen. Karena lahan ngamen sudah semakin sempit, angkot pun akhirnya dipake ngamen juga. Kebanyakan asal genjreng, lagu kemana musik kemana yang penting dapat uang.Apakah di negara lain ada yang seperti ini?

Picture 8



Ini juga khas Indonesia, setidaknya saya tidak pernah menemukan atau nonton di TV luar negeri, anak-anak dibawah umur mengemis di setiap pinggir jalan. Dinas sosial tidak kelihatan geraknya. Padahal di UUD 45 sudah diatur bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.Kesulitan bertahan hidup membuat mereka kemana saja bergerak untuk bisa makan dan banyak dari mereka yang menjadikannya profesi.Apakah di negara lain ada yang seperti ini?

Picture 9

Dari gambar ini kita dapat melihat di mana saja orang bisa berjualan asalkan ada tempat.Bahaya?Tidak sama sekali dipedulikan.Lagipula selama ini pemerintah membiarkannya dan tidak menyediakan sarana sama sekali,berarti boleh ya,gak??Apakah di negara lain ada yang seperti ini?

Picture 10

Hanya orang Indonesia yang kreatifnya sampe begini ini. Menjemur di mana saja yang penting kering.Apakah di negara lain ada yang seperti ini?



Bagaimana menurut kalian semua?

Sangat unik bukan????

Ini bukan untuk menjatuhkan negara kita tapi hanya sekadar untuk mengetahui betapa uniknya negara kita ini sehingga apabila ada yang tidak baik bisa kita perbaiki demi kepentingan kita bersama.

Di balik ini semua negara kita sangat memiliki berbagai macam kelebihan yang pasti banyak negara lain sangat iri dan ingin memilikinya mulai dari masyarakatnya, budaya, politik, bahkan flora dan faunanya yang bisa dilihat di


Semoga bermanfaat !