468x60

Bagaimana prinsip learner centered dan apa saja sisi positf dan negatifnya ??

Selasa, 15 Februari 2011
Learner-centered adalah pembelajaran di mana murid didorong untuk menyusun sendiri pemahamannya, tetapi juga dibantu dengan pertanyaan dan pengarahan dari guru. Metode ini lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya. 
Pembelajaran ini meminimalkan peran guru di kelas, guru lebih memposisikan dirinya sebagai fasilitator pembelajaran yang mengatur sirkulasi dan jalannya pembelajaran dengan terlebih dahulu menyampaikan tujuan dan kompetisi yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran.
Instruksi dan perencanaan learner-centered adalah pada siswa, bukan pada guru. Peran guru adalah lebih banyak menberikan arahan dan bimbingan saja.Prinsip pembelajaran ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu: 

Faktor kognitif dan metakognitif
1. Sifat proses pembelajaran. Pelajar yang sukses adalah pelajar yang aktif, punya tujuan, dan mampu mengatur diri sendiri, mereka mau bertanggung jawab dan pembelajaran mereka sendiri.
2. Tujuan proses pembelajaran. Murid perlu menciptakan dan mengejar tujuan yang relevan secara personal yang bisa menyukseskan siswa. Tujuan ini berawal dari tujuan jangka pendek.
3. Konstruksi pengetahuan. Pengetahuan akan bertambah luas dan semakin baik jika murid dapat membuat hubungan antara informansi baru dengan pengetahuan dalam pengetahuan mereka yang sudah ada
4. Pemikiran strategis. Pelajar yang sukses dapat menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikiran dan penalaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Memikirkan tentang pemikiran. Pelajar yang sukses adalah pelajar metakognitif yang merenungkan dan memikirkan cara mereka belajar dan berpikir, menentukan tujuan pembelajaran yang reasonable.
6. Konteks pembelajaran. Pembelajaran tidak terjadi di ruang hampa. Pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti kultur, teknologi, dan praktik instruksional.

Faktor motivasi dan emosional
1. Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran. Keyakinan dan ekspektasi pelajar dapat memperkuat atau melemahkan kualitas pemikiran dan pemrosesan informasi pelajar.
2. Motivasi intrinsik untuk belajar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa, seperti rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu pelajaran. Ini merupakan motivasi intrinsik.
3. Efek motivasi terhadap usaha. Usaha adalah aspek penting dalam motivasi untuk belajar. Pembelajaran yang efektif membutuhkan banyak waktu, energi dan ketekunan.

Faktor sosial dan developmental
1. Pengaruh perkembangan dalam pembelajaran. Siswa akan belajar dengan baik apabila pembelajarannya sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
2. Pengaruh sosial terhadap pembelajaran. Pembelajaran dipengaruhi oleh interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan komunikasi dengan orang lain.

Faktor perbedaan individual
1. Perbedaan individual dalam pembelajaran. Anak memiliki strategi yang berbeda, pendekatan berbeda dan kemampuan yang berbeda pula dalam pelajaran.
2. Pembelajaran dan diversitas. Pembelajaran akan lebih efektif jika perbedaan bahasa, budaya, dan latar belakang sosial murid ikut dipertimbangkan
3. Standar dan penilaian. Menentukan standar yang tinggi dan menantang serta menilai kemajuan pembelajaran dan siswa, adalah bagian integral dari proses pembelajaran.
Dalam learner-centered, terdapat beberapa stategi yang dapat diigunakan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Problem based learning
Menggunakan kejadian yang terjadi dalam kehidupan murid sehari-hari, kemudian murid membuat kelompok diskusi dan menyelesaikan masalah yang dipilih dan siap dipresentasikan.
b. Essential Question
pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal yang paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid. Eksplorasi dari pertanyaan ini membuat mereka berfikir dan meningkatkan rasa ingin tahu. Misalnya Guru dapat memberikan satu pertanyaan kemudian murid diminta bereksplorasi terhadap pertanyaan yang diberikan.
c. Discovery learning
Pembelajaran di mana murid menyusun pemahaman sendiri, murid mencari tahu informasi sendiri dengan kata lain bahwa murid belajar secara mandiri dan Guru tetap mengawasi, terlebih dengan memberikan pertanyaan secara global.
Contoh pendidikan yang berbasis learner-centered adalah pada program KBK yang banyak diterapkan dalam sekolah-sekolah menengah. Dalam sistem KBK ini, murid yang berpartisipasi secara aktif. Salah satu kegiatan yang ada adalah murid menyajikan presentasi di depan kelas (bersama teman dalam kelompok). Setelah presentasi selesai, terkadang diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penjelasan singkat dari guru.
Baik disadari maupun tidak oleh masyarakat, suatu jenis pembelajaran disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. peningkatan iman dan takwa serta akhklak mulia
2. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
5. Tuntutan dunia kerja.
6. Perkembangan ilmu penetahuan, teknologi, dan seni
7. Dinamika perkembangan globa
8. Kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat
9. Kesetaraan gender
10. Karakteristik suatu pendidikan
Suatu jenis pembelajaran pasti memiliki sisi negatif dan sisi positifnya, dalam sistem learner centered ini juga terdapat kekurangan dan kelebihan, yaitu:
sisi positif:
~ murid menjadi lebih kreatif
~ murid menjadi pembelajar yang mandiri
~ menumbuhkan rasa percaya diri dan keaktifan murid
sisi negatif:
~ siswa yang tidak aktif akan menjadi stres karena tidak dapat mengikuti pembelajaran
~ apabila guru tidak dapat memimpin diskusi dengan baik, maka akan mengakibatkan kebingungan pada murid.

 REFERENSI
 Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 15 Februari 2011

Bagaimana prinsip learner centered dan apa saja sisi positf dan negatifnya ??

Diposting oleh 10081 Eva Violesia Bangun di 06.49
Learner-centered adalah pembelajaran di mana murid didorong untuk menyusun sendiri pemahamannya, tetapi juga dibantu dengan pertanyaan dan pengarahan dari guru. Metode ini lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya. 
Pembelajaran ini meminimalkan peran guru di kelas, guru lebih memposisikan dirinya sebagai fasilitator pembelajaran yang mengatur sirkulasi dan jalannya pembelajaran dengan terlebih dahulu menyampaikan tujuan dan kompetisi yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran.
Instruksi dan perencanaan learner-centered adalah pada siswa, bukan pada guru. Peran guru adalah lebih banyak menberikan arahan dan bimbingan saja.Prinsip pembelajaran ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu: 

Faktor kognitif dan metakognitif
1. Sifat proses pembelajaran. Pelajar yang sukses adalah pelajar yang aktif, punya tujuan, dan mampu mengatur diri sendiri, mereka mau bertanggung jawab dan pembelajaran mereka sendiri.
2. Tujuan proses pembelajaran. Murid perlu menciptakan dan mengejar tujuan yang relevan secara personal yang bisa menyukseskan siswa. Tujuan ini berawal dari tujuan jangka pendek.
3. Konstruksi pengetahuan. Pengetahuan akan bertambah luas dan semakin baik jika murid dapat membuat hubungan antara informansi baru dengan pengetahuan dalam pengetahuan mereka yang sudah ada
4. Pemikiran strategis. Pelajar yang sukses dapat menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikiran dan penalaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Memikirkan tentang pemikiran. Pelajar yang sukses adalah pelajar metakognitif yang merenungkan dan memikirkan cara mereka belajar dan berpikir, menentukan tujuan pembelajaran yang reasonable.
6. Konteks pembelajaran. Pembelajaran tidak terjadi di ruang hampa. Pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti kultur, teknologi, dan praktik instruksional.

Faktor motivasi dan emosional
1. Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran. Keyakinan dan ekspektasi pelajar dapat memperkuat atau melemahkan kualitas pemikiran dan pemrosesan informasi pelajar.
2. Motivasi intrinsik untuk belajar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa, seperti rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu pelajaran. Ini merupakan motivasi intrinsik.
3. Efek motivasi terhadap usaha. Usaha adalah aspek penting dalam motivasi untuk belajar. Pembelajaran yang efektif membutuhkan banyak waktu, energi dan ketekunan.

Faktor sosial dan developmental
1. Pengaruh perkembangan dalam pembelajaran. Siswa akan belajar dengan baik apabila pembelajarannya sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
2. Pengaruh sosial terhadap pembelajaran. Pembelajaran dipengaruhi oleh interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan komunikasi dengan orang lain.

Faktor perbedaan individual
1. Perbedaan individual dalam pembelajaran. Anak memiliki strategi yang berbeda, pendekatan berbeda dan kemampuan yang berbeda pula dalam pelajaran.
2. Pembelajaran dan diversitas. Pembelajaran akan lebih efektif jika perbedaan bahasa, budaya, dan latar belakang sosial murid ikut dipertimbangkan
3. Standar dan penilaian. Menentukan standar yang tinggi dan menantang serta menilai kemajuan pembelajaran dan siswa, adalah bagian integral dari proses pembelajaran.
Dalam learner-centered, terdapat beberapa stategi yang dapat diigunakan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Problem based learning
Menggunakan kejadian yang terjadi dalam kehidupan murid sehari-hari, kemudian murid membuat kelompok diskusi dan menyelesaikan masalah yang dipilih dan siap dipresentasikan.
b. Essential Question
pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal yang paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid. Eksplorasi dari pertanyaan ini membuat mereka berfikir dan meningkatkan rasa ingin tahu. Misalnya Guru dapat memberikan satu pertanyaan kemudian murid diminta bereksplorasi terhadap pertanyaan yang diberikan.
c. Discovery learning
Pembelajaran di mana murid menyusun pemahaman sendiri, murid mencari tahu informasi sendiri dengan kata lain bahwa murid belajar secara mandiri dan Guru tetap mengawasi, terlebih dengan memberikan pertanyaan secara global.
Contoh pendidikan yang berbasis learner-centered adalah pada program KBK yang banyak diterapkan dalam sekolah-sekolah menengah. Dalam sistem KBK ini, murid yang berpartisipasi secara aktif. Salah satu kegiatan yang ada adalah murid menyajikan presentasi di depan kelas (bersama teman dalam kelompok). Setelah presentasi selesai, terkadang diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penjelasan singkat dari guru.
Baik disadari maupun tidak oleh masyarakat, suatu jenis pembelajaran disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. peningkatan iman dan takwa serta akhklak mulia
2. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
5. Tuntutan dunia kerja.
6. Perkembangan ilmu penetahuan, teknologi, dan seni
7. Dinamika perkembangan globa
8. Kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat
9. Kesetaraan gender
10. Karakteristik suatu pendidikan
Suatu jenis pembelajaran pasti memiliki sisi negatif dan sisi positifnya, dalam sistem learner centered ini juga terdapat kekurangan dan kelebihan, yaitu:
sisi positif:
~ murid menjadi lebih kreatif
~ murid menjadi pembelajar yang mandiri
~ menumbuhkan rasa percaya diri dan keaktifan murid
sisi negatif:
~ siswa yang tidak aktif akan menjadi stres karena tidak dapat mengikuti pembelajaran
~ apabila guru tidak dapat memimpin diskusi dengan baik, maka akan mengakibatkan kebingungan pada murid.

 REFERENSI
 Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta

0 komentar on "Bagaimana prinsip learner centered dan apa saja sisi positf dan negatifnya ??"

Posting Komentar