Dalam prinsip learner centered dan teacher centered memiliki perbedaan.
Pada learner centered instruksi dan perencanaan pada siswa bukan guru.
Pada teacher centered fokus di sekolah adalah pada perencanaan dan instruksi guru.Dalam pendekatan ini perencanaan dan instruksi disusun dengan ketat dan guru mengarahkan pembelajaran murid.
Teori teori learning menggunakan pendekatan desain 1). Behaviorism; Berbasis perubahan perilaku yang diulang-ulang menjadi sebuah aktifitas automatic. Kelemahan, stimulus situasi pembelajaran tidak terjadi, output pembelajar berhenti bekerja bila terjadi anomali yang disebabkan lemahnya pemahaman sistem. Kekuatan, pembelajar lebih fokus pada tujuan yang jelas dan dapat secara otomatis memberi respon pencapaian tujuan. 2).Cognitivism; Berbasis pada proses dibalik behavior. Perubahan perilaku diobservasi dan menggunakan indikator yang terjadi pada diri pembelajar. Kelemahan, Pembelajar belajar cara menyelesaikan tugas, tetapi mungkin bukan cara yang terbaik atau keluar dari pembelajaran atau situasi tersebut. Kekuatan. Tujuan melatih pembelajar mengerjakan tugas dengan cara yang sama dan konsisten. 3). Construtivism;Berbasis pada premise bahwa kita semua menconstruct wawasan sampai pada pembentukan pengalaman dan skema individu. Fokus constructifismmenyiapkan pembelajar untuk menyelesaikan situasi yang ambigu. Kelemahan, Pada situasi yang menyimpang dari cara berfikir dan tindakan dapat menyebabkan masalah. Kekuatan, pembelajar mampu menginterpretasikan multi realitas, pembelajar lebih mampu dengan situasi nyata kehidupan, jika pembelajar dapat menyelesaikan masalah, mereka akan mengaplikasikan secara lebih baik pengetahuan mereka pada situasi baru.
Tabel Domain Perbedaan Teacher Center dan Learner Center.
Domain | Teacher-centered (Behaviorism) | Learner-centered (Constructivism) |
Pengetahuan | Menerima dari instruktur | Dikonstruksi oleh pembelajar |
Partisipasi pembelajar | Passive | Aktive |
Peran Professor | Leader/autority | Fasilitator/partner dalam belajar |
Peran Penilaian | Beberapa test | Banyak test, untuk umpan balik |
Penekanan | Belajar untuk menjawab benar | Pengembangan pemahaman lebih mendalam |
Metode penilaian | Penilaian satu dimensi | Hasil multidimensional, on going diagnostic |
Kultur akademik | Kompetitive, individualistik | Kolaborative, supportive. |
Sumber : Schuman, L (1996) Perspective on instruction.
Roger Bybee bersama timnya mengembangkan prinsip-prinsip investigator pada model instruksional untuk constructivism. Secara ringkas pendekatan pembelajar berhubungan dengan sains mengikuti belajar sesuatu yang baru, mencoba memahami yang lebih dalam, dan proses tidak linear. Eksplorasi ditandai dengan adanya curiosity yang distimulasi oleh berbagai fenomena. Suatu saat akan mengembangkan pendidik menjadi fasilitator untuk mengkonstruksi proses belajar. Mengembangkan struktur lingkungan belajar yang memberi peluang, tantangan dan dukungan untuk membangun pemahaman.
Prinsip Learning.
Dalam pembelajaran learning terdapat prinsip-prinsip yang menjadi panduan dalam proses pembelajaran. Prinsip 5E dalam construtivism ’learning’, sebagai berikut:
1. Engage : Keterlibatan pembelajar di dalam Student Center dalam menyampaikan kontrak belajar.
2. Explore : Keterlibatan menggali masalah sudah dieksplore dan sharing
3. Explain : Sesudah mengeksplore, diungkapkan dalam bentuk kongkrit yaitu membuat abstrak dari apa yang diperoleh dari eksplore tersebut apakah individual atau kelompok dengan bahasa akademik yang baik dan pendidik memberikan stimulasi jka terjadi kekurangan dengan bahasa yang dapat difahami oleh semuanya. Dibutuhkan alat penunjang untuk merekam penjelasan yang diberikan oleh pendidik.
4. Elaborate : Konsep yang sudah diketahui harus diperkaya dengan pengetahuan yang lain yang dihasilkan dari kelompok lain, mencari hubungan masalah termasuk kehidupan nyata di luar
5. Evaluasi : Untuk pendidik adalah on going process, pendidik harus meminta portofolio pembelajar baik mengenai tugas dan referensi. Pembelajar juga melakukan evaluasi terhadap guru mengenai hal yang berkaitan dengan materi, perilaku (open ended).
Selanjutnya dalam student center, terdapat ragam model pembelajaran diantaranya; Small group discussion, role play & simulation, case study, discovery learning, self directed learning, cooperative learning, collaborative learning, contextual instruction, project based learning, problem based learning and inquiry serta solution based learning. Pemilihan metode sangat temporal berdasarkan tujuan pembelajaran, kontent keilmuan, sarana belajar dan fasilitator.
REFERENSI
Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta